KEGIATAN SESUDAH OPERASI
Kegiatan ini ditujukan bagi penderita yang telah menjalani pembedahan guna meningkatkan kondisi kesehatannya. Bila memungkinkan penderita mampu berkomunikasi / berinteraksi dengan lingkungan secara wajar dan tidak mengalami gangguan psiko–sosial.
Adapun kegiatan-kegiatan adalah sebagai berikut :
A. Kegiatan Pemeriksaan Paripurna ; Tujuan dari pemeriksaan Paripurna adalah untuk memantau, mencatat dan mendata kondisi kesehatan pasein secara umum sesudah pembedahan serta perawatan pasca operasinya bila diperlukan. Selama tahun 2020 jumlah pasien yang mengikuti pemeriksaan paripurna sebanyak 315 orang. Hasil pemeriksaan ini membutuhkan tindak lanjut meliputi :
- Pasien yang membutuhkan operasi Palatoplasty 63 pasien
- Pasien yang membutuhkan Terapi Wicara 58 pasien
- Pasien yang membutuhkan Rekonstruksi Labioplasty 2 pasien
- Pasien yang membutuhkan Rekonstruksi Palatoplasty 35 pasien
- Pasien yang membutuhkan operasi Velopharyngealplasty 2 pasien
- Pasien yang membutuhkan perawatan Gnatoplasty 34 pasien
B. Kontrol Pasca operasi yaitu pembersihan luka setelah operasi, proses angkat jahitan pada pasien post op Labioplasty dan pembukaan alat obturator pada pasien post op Palatoplasty. Pada tahun 2019 jumlah pasien yang ditangani sebanyak 334 orang pasien dengan 1331 kunjungan.
C. Kegiatan Terapi Wicara ; Kegiatan ini sebagai latihan bicara bagi penderita yang sudah melaksanakan operasi celah langit-langit. Tujuan terapi ini adalah untuk mengoptimalkan potensi dan kemampuan komunikasi pada penderita dengan gangguan bicara yaitu meliputi kemampuan bicara, suara, dan irama kelancaran.
D. Kegiatan Klinik Gigi ; kegiatan pelayanan kesehatan gigi mencakup perawatan, penambalan dan pencabutan pada kasus ringan,pelayanan preventive (fluorisasi) dan perawatan Ortodonti.
E. Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal dengan cara belajar sambil bermain. Pada Januari s/d Maret 2020 murid yang aktif mengikuti kegiatan ini adalah 10 s/d 15 orang anak penderita CBL yang sudah dioperasi.
Namun dengan adanya pandemi Covid 19, YPPCBL memutuskan agar semua siswa melakukan proses pembelajaran dari rumah masing-masing. Pembelajaran yang biasanya dilakukan di sekolah secara tatap muka, saat ini secara jarak jauh dengan mempergunakan teknologi komunikasi.
Sejak April 2020 dengan cara sederhana guru memberi tugas pembelajaran melalui pesan grup WhatsApp (WA) yang dilakukan 4 kali dalam satu minggu, namun respon orang tua sangat kurang karena keterbatasan fasiltas komunikasi (yaitu handphone dan kuota yang digunakan). Adapun jumlah anak yang ada di grup WA berjumlah 6 s/d 10 anak.